Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarahnya
Kiai muqit mengatakan ketidakpahaman terhadap sejarah dapat berpotensi diadu domba oleh orang orang yang tak bertanggung jawab.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Yang disebut jawa adalah seluruh etnik nusantara yang dulunya penghuni benua atlantis sebelum dikirim banjir besar oleh allah swt setelah banjir besar benua ini pecah menjadi 17 000 pulau yang sekarang disebut indonesia hanya beberapa etnik yang masih tersisa selebihnya menjadi cikal bakal bangsa2 dunia antara lain bangsa india cina. Dengan peristiwa itu orang orang quraisy sepakat untuk memperbaiki kakbah dan yang menjadi arsitek adalah orang romawi yang bernama baqum. Masa lampau itu sangat berguna sebagai kaca benggala dari masa yang akan datang. Pancasila adalah satu satunya lambang negara palsafah kita olehnya mari kita solid berjuang karena ikrar mengandung makna itu adalah atas nama rakyat bangsa indonesia tegasnya.
Bunga karno pernah berkata bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali sejarah dari zaman pra sejarah hingga zaman reformasi sekarang. Bahkan roma sebuah kota saja tidak bisa dibangun dalam sekejap mata. Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke baitul haram yang dapat meruntuhkan kakbah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya jas merah jangan sekali kali melupakan sejarah demikian penggalan pidato bung karno pada saat hut ri ke 21.
Tidak hanya besar wilayah laut dan daratnya tapi juga besar sejarahnya peradabannya suku agama ras dan budayanya kebesaran yang ada di indonesia tentunya harus memiliki respon yang besar pula dari pemilik bangsa ini sehingga harus ada titik keseimbangan yang terwujud agar. Ia berpesan kepada anak anak millenial saat ini agar jangan lupakan sejarah karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Hal itu juga memicu distorsi dalam berbangsa dan bernegara. Tidak ada bangsa di dunia yang dibangun dalam semalam.
Pada peringatan hari pahlawan 10 november 1961 saat pidato ir soekarno berkata lewat pidatonya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya sudah saatnya kita mengingat menghargai dan belajar dari tokoh bangsa dimasa lalu untuk membangun generasi muda indonesia yang lebih baik. Entah siapa yang mengatakan slogan idealis itu tetapi memang begitulah seharusnya sebuah bangsa. Hal ini menjadi bukti bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar.