Karapan Sapi Adalah Kesenian Yang Terkenal Di Daerah
Mui pamekasan sudah memfatwakan haram mengenai tradisi rekeng karena dinilai menyakiti sapi dan gubernur jawa timur melalui instruksi gubernur sudah menyatakan pelarangan tradisi rekeng.
Karapan sapi adalah kesenian yang terkenal di daerah. Tradisi ini begitu melekat dalam kebudayaan masyarakat madura. Kerapan atau karapan sapi adalah satu istilah dalam bahasa madura yang digunakan untuk menamakan suatu perlombaan pacuan sapi. Bulu merak pada topeng singa ini membentuk kipas raksasa pada topeng. Karapan sapi dikritik berbagai pihak seperti majelis ulama indonesia dan pemerintah daerah di madura karena tradisi kekerasan rekeng yang dilakukan pemilik sapi.
Meskipun terdapat pro dan kontra atas pelaksanaannya yang dinilai mengandur unsur mistik dan kekerasan terhadap sapi tradisi balapan ini tetap dipelihara sampai sekarang. Karapan sapi adalah tradisi yang berasal dari pulau madura jawa timur. Hal yang identik dengan reog adalah topeng besar berbentuk kepala singa dengan adanya bulu merak di sekitarnya. Ada dua versi mengenai asal usul nama kerapan.
Arapan sapi adalah tradisi masyarakat madura yang digelar setiap tahun pada bulan agustus atau september dan akan dilombakan lagi pada final di akhir bulan september atau oktober. Pada karapan sapi ini terdapat seorang joki dan 2 ekor sapi yang di paksa untuk berlari sekencang mungkin sampai garis finis. Tradisi ini berupa perlombaan pacuan sepasang sapi yang menarik semacam kereta yang terbuat dari kayu. Versi pertama mengatakan bahwa istilah kerapan berasal dari kata kerap.
Karapan sapi merupakan salah satu jenis kesenian olahraga permainan tradisional yang selalu dilakukan oleh masyarakat p. Karapan sapi adalah acara khas masyarakat madura yang di gelar setiap tahun pada bulan agustus atau september dan akan di lombakan lagi pada final di akhir bulan september atau october.